Danau Toba memiliki suasana sejuk dan menyegarkan, airnya jernih membiru dan pegunungan hijau yang membentang di depan mata adalah sebagian kecil keindahan yang sekilas terlintas setiap kali mengingat Danau Toba.
Sejarah Danau Toba
Pulau Samosir
Ada banyak wisatawan yang lebih suka menginap di Pulau Samosir yang berada di tengah danau. Tak hanya wisatawan lokal saja yang gemar menginap di pulau ini, wisatawan mancanegara pun banyak ditemui disana. Agar lebih praktis berkeliling Pulau Samosir, Anda dapat menyewa sepeda motor yang banyak disewakan. Beragam pemandangan akan Anda temui selama berkeliling, mulai dari gunung, gereja tua, hingga desa-desa tradisional dimana Anda dapat berinteraksi dengan masyarakat lokal.
Parapat
Bagi Anda yang gemar melakukan olahraga air, Anda dapat mencoba berbagai fasilitas yang tersedia di Parapat, mulai dari berenang, ski air, kano, memancing, hingga motor boat. Di antara semua olahraga air itu, berenang menjadi yang utama yang harus dilakukan di Danau Toba. Tak perlu khawatir dengan sengatan mataharinya, karena iklim danau sejuk dan kering sehingga panasnya matahari tak begitu terasa. Dari Parapat, berjalanlah ke Bukit Sungai Naborsahon. Di sana Anda akan melihat berbagai bunga seperti Pointetties, Bougenvil, dan Honey Suckle yang berbunga sepanjang tahun.
Makam Raja Sidabutar
Tertarik dengan sejarah? Jangan lupa mengunjungi komplek makam Raja Sidabutar. Di sana Anda bisa melihat peninggalan budaya megalitikum yang sarat dengan atmosfer kuno namun epik. Raja Sidabutar sendiri diyakini sebagai manusia pertama di Pulau Samosir.
Danau Toba sendiri merupakan danau berkawah yang di bagian tengahnya berdiam Pulau Samosir. Pulau Samosir memiliki luas wilayah yang hampir sama seperti luas Singapura. Dengan luas 1.145 km2, sejatinya Danau Toba lebih menyerupai lautan dibandingkan danau. Oleh sebabnya, Danau Toba menempati posisi sebagai danau terbesar ke-2 di dunia setelah Danau Victoria yang ada di Afrika. Kedalamannya yang mencapai 450 meter juga membuat Danau Toba sebagai salah satu danau yang terdalam di dunia.
Pemandangan Danau Toba dari atas (FOTO: pendaker) |
Sejarah Danau Toba
Para ahli memperkirakan Danau Toba terbentuk setelah terjadinya letusan gunung api maha dahsyat sekitar 70.000-an tahun lalu. Kala itu Gunung Toba memuntahkan 2800 km3 bahan vulkanik saat meletus. Letusan tersebut membuat debu pekat tertiup angin yang menyebar ke sejumlah tempat di planet bumi. Akibatnya, diperkirakan Gunung Toba memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap kepunahan sejumlah spesies makhluk hidup di bumi.
Selain kepunahan, dahsyatnya letusan Gunung Toba juga menyebabkan bumi mengalami perubahan cuaca ekstrim, sehingga mempengaruhi peradaban dunia. Di luar sejarah menyedihkan itu, kini Danau Toba telah menjelma menjadi tujuan wisata terbaik di Sumatera Utara, dimana Anda dapat menikmati udara segarnya, bercengkerama dengan masyarakatnya yang ramah, berenang, berperahu, memancing, ataupun mendaki gunung.
Pulau Samosir
Ada banyak wisatawan yang lebih suka menginap di Pulau Samosir yang berada di tengah danau. Tak hanya wisatawan lokal saja yang gemar menginap di pulau ini, wisatawan mancanegara pun banyak ditemui disana. Agar lebih praktis berkeliling Pulau Samosir, Anda dapat menyewa sepeda motor yang banyak disewakan. Beragam pemandangan akan Anda temui selama berkeliling, mulai dari gunung, gereja tua, hingga desa-desa tradisional dimana Anda dapat berinteraksi dengan masyarakat lokal.
Parapat
Bagi Anda yang gemar melakukan olahraga air, Anda dapat mencoba berbagai fasilitas yang tersedia di Parapat, mulai dari berenang, ski air, kano, memancing, hingga motor boat. Di antara semua olahraga air itu, berenang menjadi yang utama yang harus dilakukan di Danau Toba. Tak perlu khawatir dengan sengatan mataharinya, karena iklim danau sejuk dan kering sehingga panasnya matahari tak begitu terasa. Dari Parapat, berjalanlah ke Bukit Sungai Naborsahon. Di sana Anda akan melihat berbagai bunga seperti Pointetties, Bougenvil, dan Honey Suckle yang berbunga sepanjang tahun.
Makam Raja Sidabutar
Tertarik dengan sejarah? Jangan lupa mengunjungi komplek makam Raja Sidabutar. Di sana Anda bisa melihat peninggalan budaya megalitikum yang sarat dengan atmosfer kuno namun epik. Raja Sidabutar sendiri diyakini sebagai manusia pertama di Pulau Samosir.
Di lokasi ini, Anda dapat melihat makam Raja Sidabutar dari dekat sekaligus mendengarkan kisah sang penguasa yang terkenal memiliki kesaktian. Menurut penuturan penduduk sekitar, kesaktian Sidabutar datang dari rambut gimbalnya. Jika rambutnya dipangkas, maka kesaktiannya akan hilang. Uniknya lagi, Raja Sidabutar mempersiapkan sendiri makamnya dengan memperkerjakan tukang pahat di Samosir untuk menghiasi makamnya dengan simbol-simbol. Selain makam Raja Sidabutar, komplek ini juga diisi oleh makam keturunan dan ajudannya. Makam-makam batu yang diletakkan di permukaan tanah ini tertata rapi dengan warna merah, putih, dan hitam mendominasi seluruh area pemakaman.
Namun, sebelum memasuki wilayah pemakaman, wisatawan harus mengenakan ulos. Konon, bila dilanggar, percaya atau tidak, Raja Sidabutar akan mendatangi dalam mimpi. Sebelum tiba di makam Raja Sidabutar, Anda akan melihat deretan kios souvenir khas Sumatera Utara. Jika ingin lebih mengenal kehidupan masyarakat Batak, berkunjunglah ke Desa Jangga yang terkenal sebagai penghasil kain ulos.
Lihat juga: #Tempat Wisata Favorit Yang Ada di Pulau Seribu
Danau Sidihoni
Tak berada jauh dari Desa Tuk-Tuk terdapat Danau Sidihoni, sebuah fenomena langka dimana ada danau di dalam danau. Untuk mencapai kawasan ini, dibutuhkan keberanian, dimana Anda harus melalui jalur yang menantang. Karena akses yang sulit inilah, tak jarang ada wisatawan yang tersesat. Meskipun begitu, Anda tak perlu khawatir karena masyarakat setempat selalu bersedia membantu menunjukkan arah.
Danau Sidihoni dikelilingi oleh deretan pohon pinus dan bukit berwarna hijau, dimana keindahannya terpantul oleh air danau. Selain Danau Sidihoni, fenomena danau di dalam danau juga terlihat pada Danau Aek Natonang yang berada di Simanindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar